No |
Cara Penularan |
Cara Menghindari |
1 |
Melalui masa kehamilan dan proses kelahiran, dari Ibu ke Anak. Dimana Sang Ibu telah terinfeksi HIV , sehingga Sang bayi menjadi turut berisiko terinfeksi HIV. Risiko infeksi HIV dari Ibu ke anak pada proses kelahiran meliputi :
- Infeksi HIV Ibu ke anak pada masa kehamilan adalah : infeksi yg terjadi pada anak akibat sang Ibu mengidap radang plasenta pada masa. 9 bulan kehamilan. Apabila pada seorang ibu hamil yang telah positif HIV tidak terjadi radang plasenta pada masa 9 bulan kehamilan tersebut, maka sangat kecil kemungkinan bayi yang lahir akan terinfeksi HIV.
- Infeksi HIV dari ibu ke anak melalui proses kelahiran adalah : infeksi yang muncul akibat proses kelahiran karena gesekan permukaan kulit anak yang hendak keluar dengan dinding jalan keluar dari Ibu yang telah terinfeksi. Seperti kita ketahui selaput luar bayi masih sangat rentan dan mudah koyak sehingga jika terjadi luka terbuka dan berhubungan dengan darah ibu, barulah akan terjadi infeksi. |
Oleh karena itu, untuk menghindari penularan HIV dari Ibu ke anak, ibu hamil disarankan menjaga kesehatannya dengan baik. Cukup nutrisi dan suplemen untuk menghindari peradangan pada plasenta.
Untuk menghindari penularan akibat proses kelahiran. Ibu hamil dapat menyiapkan proses kelahiran melalui jalan operasi caesar, untuk memperkecil risiko/kemungkinan bayi lahir dengan HIV |
2 |
Proses Menyusui , dari ibu yang terinfeksi HIV (baik status HIV positif atau antibody masih negatif) kepada bayi. Proses Infeksi kepada bayi dapat terjadi melalui proses menyusui ketika pada mulut bayi terdapat luka-luka (biasanya bayi baru lahir s/d beberapa bulan masih mudah luka sekitar mulut, termasuk dengan munculnya gigi baru) Jika luka terbuka pada bayi terhubung dengan luka terbuka dari puting susu ibu yang positif HIV, maka dapat menyebabkan risiko bayi terinfeksi |
Untuk menghindari :
Tetap berikan bayi ASI Ekslusif. Namun berikan dengan memerah air susu kedalam botol susu dahulu, baru kemudian memberikan bayi ASI dari botol yang berisi ASI ekslusif. |
3 |
Penggunaan Narkoba Suntik, seseorang dapat terinfeksi HIV melalui penggunaan jarum suntik bergantian saat sedang menggunakan narkotika suntik dengan orang lain yang positif HIV |
Untuk menghindari : Hindari menggunakan narkotika suntik. |
4 |
Melalui Hubungan seksual dengan yang telah positif HIV. HIV dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dalam kegiatan seksual. Jika ingin memperkecil resiko penularan HIV dari hubungan seks :
1. Sama sekali tidak melakukan hubungan seks.
2. Bersikap setia dengan pasangan. Tidak melakukan seks di luar nikah atau hanya
berhubungan seks dengan pasangan dalam pernikahan saja (yang sudah jelas positif/negatif HIV).
3.
tidak melakukan seks lain diluar nikah |
Untuk menghindari terinfeksi dari hubungan seksual, dapat :
Menggunakan kondom
saat berhubungan seks , walaupun tidak sepenuhnya 100% aman. Setidaknya menggunakan kondom menurunkan resiko terinfeksi |
5 |
Melalui Transfusi Darah dari darah donor yang telah terinfeksi ketika seseorang membutuhkan darah saat terjadi pembedahan/operasi di Rumah Sakit. |
Untuk menghindari terinfeksi dari penggunaan darah donor yang tercemar virus HIV : pastikan anda menerima darah dari donor yang darahnya bersih. |
1 |
Masa kehamilan Ibu hamil yang kurang pemeliharan terhadap kesehatan diri dan janin |
2 |
Pemilihan proses kelahiran normal yang menyebabkan luka-luka terbuka pada ibu bergesekan dengan luka terbuka janin/bayi, sehingga darah ibu yang terinfeksi berhubungan dengan luka terbuka pada bayi. |
3 |
Proses menyusui yang menyebabkan luka-luka terbuka pada sekitar putih ibu dengan luka terbuka pada sekitar mulut bayi. Sehingga darah ibu yang terinfeksi berhubungan dengan luka terbuka pada mulut bayi. |
4 |
Penggunaan jarum suntik bergantian dengan orang lain yang sudah terinfeksi HIV |
5 |
Berhubungan seksual dengan orang yang positif HIV atau berhubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi HIV namun belum dinyatakan positif HIV oleh hasil pemeriksaan antibody. |
6 |
Menerima darah dari donor darah yang tidak bersih (telah terinfeksi HIV). |
Jika anda berencana untuk berkeluarga, dan ingin memastikan bahwa dalam keluarga yang akan anda bina tidak akan timbul permasalahan HIV. Pastikan pasangan kita benar-benar bersih dari HIV, Jika anda atau pasangan ragu karena pernah berprilaku berisiko di masa lalu, anda dapat menggunakan test NAT (Nucleic Acid Test). yang dapat mendeteksi keberadaan dna virus HIV, tanpa perlu menunggu terbentuknya Antibody HIV dahulu.